Bandar Lampung, Juli 2025 — Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Universitas Lampung (Unila), khususnya dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang diketuai oleh Mega Suci Amelia, mahasiswa Pendidikan Sejarah angkatan 2022, berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tim ini mengangkat judul riset: “Strategi Revitalisasi Nilai Moral Kitab Ketaro Adat untuk Mencegah Kekerasan Seksual terhadap Anak di Kota Bandar Lampung.” Riset ini menggali kembali nilai-nilai luhur dalam Kitab Ketaro Adat—sebuah sumber moral dan norma adat Lampung—sebagai upaya preventif terhadap maraknya kekerasan seksual anak di wilayah urban.
Dibimbing oleh Dr. Sumargono, M.Pd., dosen Pendidikan Sejarah FKIP Unila, tim ini terdiri dari lima mahasiswa lintas program studi:
Mega Suci Amelia, (Pendidikan Sejarah, Angkatan 2022)
Deviana (Pendidikan Sejarah, Angkatan 2022)
Muhammad Aris (Pendidikan Bahasa Lampung, Angkatan 2022)
Rishty Puji Handayani (Pendidikan Sejarah, Angkatan 2022)
Qurrota Aini Indira Mahartika (Bimbingan dan Konseling, Angkatan 2023)
Mega menjelaskan bahwa riset ini berangkat dari keprihatinan terhadap meningkatnya kasus kekerasan seksual pada anak di Kota Bandar Lampung. “Kami percaya bahwa nilai-nilai adat bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga bisa menjadi solusi sosial, termasuk dalam membangun kesadaran dan sistem proteksi berbasis komunitas,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Sumargono mengungkapkan bahwa pendekatan riset ini tidak hanya akademis, tetapi juga kontekstual dan aplikatif. “Kami berharap hasil riset ini bisa menjadi dasar bagi intervensi sosial dan pendidikan berbasis budaya lokal,” tuturnya.
Dengan raihan ini, tim PKM-RSH FKIP Unila tidak hanya menunjukkan kapasitas akademik mahasiswa, tetapi juga kepedulian terhadap isu-isu sosial yang krusial di tengah masyarakat. Harapannya, riset ini mampu berkontribusi nyata dalam upaya perlindungan anak melalui pendekatan budaya.
No responses yet